Apakah Saya Otaku atau Weeaboo atau Sekedar Penggemar?

Sekarang saya akan membahas sebuah masalah klasik lain dikalangan para penggemar kultur jepang yang sedang marak baik di jejaring sosial maupun di dunia nyata. Seperti yang kita tahu bahwa sekarang ini perkembangan grup-grup atau komunitas penggemar kultur jepang ini berbanding lurus dengan perkembangan kultur jepang itu sendiri yang semakin mudah masuk ke Indonesia. Hal itu tentu membawa dampak positif-negatif terhadap kita. Hal yang menarik perhatian saya disini adalah
semakin banyaknya orang-orang ini baik di dunia nyata atau di dunia maya sendiri menyebut diri mereka dengan sebutan "Otaku" tanpa mengerti makna sebenarnya dari kata itu sendiri. Terdengar alay untuk mempermasalahkan hal seperti ini? Saya rasa tidak. Perlu untuk mengetahui definisi dari hal yang akan kita pakai untuk menyebut diri sendiri, bagaimana jika itu merupakan hal yang buruk?

Okay sebagai pembukaan saya akan cerita pengalaman saya dalam bersosmed-ria di salah satu jejaring sosial. Waktu itu saya lagi iseng menemukan postingan di beranda saya, kalau tidak salah pos itu berisi beberapa foto dan sebuah kalimat yang isinya kira-kira seperti ini:

        "Ternyata kyubi tidak hanya di anime naruto ya."

Pos itu terlihat wajar, tapi kurang dari 3 menit, puluhan komentar sudah mulai memenuhi pos itu, maklum, grup itu membernya sudah 10.000 lebih. Isi komentarnya pun beragam, mulai dari yang mengiyakan pernyataan tersebut sembari memberi contoh anime yang disana terdapat kyubinya. Komentar pedas yang bersifat sarkas dan bully juga bisa dengan mudah saya temukan. Saya terhenti ketika mendapati sebuah komentar dari orang yang mengupload gambar dan tulisan itu, kira-kira isinya begini:
"Maafkan saya kakak, saya otaku baru."
Saya terhenti untuk beberapa saat, melihat komentar itu dan saya jadi teringat sebuah meme yang saya temukan baru-baru itu.

  
Disaat yang hampir bersamaan, di bawahnya muncul komentar sindiran sarkas dari seseorang yang sepertinya sudah cukup lama bergelut dalam dunia maya.
"Sudah berapa BD Anime orinya dek dirumah? Bagi action figurenya satu dong."
Saya yang kala itu menjadi silent reader sepertinya asyik menikmati debat kusir dari orang-orang di grup itu tentang komentar om-om random barusan. Saya langsung judge dari komentar om-om random barusan, menurutnya otaku adalah:
"Orang yang suka dengan anime,manga,action figure dan barang-barang produksi jepang lainnya, dan barang-barang itu ori dari jepang."
Pernyataan om-om random barusan tidaklah sepenuhnya benar. Mari kita simak definisi otaku menurut berbagai sumber yang terpercaya.

OTAKU:
a young person who is obsessed with computers or particular aspects of popular culture to the detriment of their social skills: every other otaku can run on about their hobby endlessly (Oxford English Dictionary)
a person with an obsessive interest; esp.: one with an obsessive interest in anime and manga (Merriam-Webster)
Otaku is the honorific word of Taku (home). Otaku is extremely negative in meaning as it is used to refer to someone who stays at home all the time and doesn't have a life (no social life, no love life, etc). Usually an otaku person has nothing better to do with their life so they pass the time by watching anime, playing videogames, surfing the internet (otaku is also used to refer to a nerd/hacker/programmer). In the Western culture, people confuse otaku to be something positive like "Guru". If you think about it, it's not really good to be called a guru if it means you are a total loser who can't socialize with other people except through the Internet. Other Japanese words which have been confused by Westerners also include but not limited to: Anime, Manga, etc. (Urban dictionary)
Otaku (おたく/オタク) adalah istilah bahasa Jepang yang digunakan untuk menyebut orang yang betul-betul menekuni hobi. (Wikipedia)
Sekarang kita bisa melihat, atau setidaknya memiliki gambaran dasar, apa itu Otaku. Dari keempat sumber diatas, jelas bahwa otaku adalah orang yang benar-benar menekuni hobinya. Jadi otaku itu tidak hanya orang-orang yang suka dengan anime/manga saja, tapi juga mereka yang bermain game bisa di sebut otaku. Banyak sekali jenis otaku, mulai dari anime otaku, game otaku, sampai penggemar/pecinta kereta juga bisa di katakan otaku,asal mereka benar-benar menekuni hobinya. Tapi pada kenyataannya, apakah otaku dapat didefinisikan hanya dari definisi diatas? Coba kita baca lagi definisi otaku menurut urban dictionary, lalu kenapa otaku sangat disebut negatif di jepang sendiri, dan seperti apa otaku di Jepang?

Ok, sekarang mari kita mengutip blog Dannychoo, seorang CEO culture japan dan pencipta Mirai Suenaga dan Smart Doll yang profilnya bisa dilihat di internet. Dalam sebuah postingan di blognya yang berjudul "image of otaku" yang didasarkan dari sebuah stasiun tv swasta jepang yang menampilkan kehidupan seorang otaku, kita bisa melihat seperti apa otaku di jepang dari beberapa gambar dibawah ini
Translation Text: dia menghabiskan 50,000 yen (sekitar Rp 5.000.000,00) untuk anime, manga dan beberapa perlengkapan yang berbau anime.

Translation Text: Lebih memilih anime dari pada makan enak.

 Translation Text: Hanya menghabiskan 500 yen (sekitar Rp 50.000,00) untuk makan.

Mereka lebih memilih hal-hal yang berbau 2 dimensi, dari pada kenyataan atau 3 dimensi. 

Dalam sebuah tulisan yang pernah saya temukan dan sekarang hilang entah kemana saya menemukan ciri-ciri Otaku. Saya tidak yakin persis, tapi akan coba saya tulis seingat saya.
  • Mereka serius terhadap hobi mereka.
  • Mereka rela makan makanan murah demi menabung uangnya untuk di belikan barang-barang berbau anime, manga, game, dan sebangsanya
  • Mereka tidak tertarik dengan lawan jenis tiga dimensi, mereka lebih tertarik dengan dua dimensi.
  • Mereka biasanya gemuk karena terlalu sering memakan fast food yang murah dan tidak bergizi.
  • Mereka juga biasanya memakai kacamata.
  • Mereka pergi ke toko anime/manga setiap minggu.
  • Mereka menghadiri acara-acara besar seperti comiket dan lain-lain.
  • Mereka biasanya membawa tas punggung yang kemungkinan besar didalamnya terdapat poster.
  • Mereka menghabiskan lebih dari setengah uang bulananya untuk hal-hal berbau hobi mereka.
  • Mereka jarang berinteraksi dengan orang lainnya, tapi masih menghargai pendapat sesamanya.
  • Pandangan orang terhadap mereka selalu bersifat negatif.
  • dan masih banyak lainnya...

Masihkah anda berpikir dan menyebut diri anda seorang otaku? Sekarang mari kita bandingkan dengan Weeaboo. Pernahkah anda mendengar istilah Weeaboo? Belum? Baiklah akan saya bahas.
Apa pengertian dari Weeaboo? mari kita simak penjelasan weeaboo dari beberapa sumber.

WEEABOO
Weeaboo (a.k.a Wapanese) is an English slang used to describe a person (typically of non-Asian descent) who prefers Japan and all things in Japanese over one’s indigenous culture. The term is a successive mutation of “Wapanese,” a derogatory slur referring to western Japanophiles with a strong bias towards Japanese cultural and tech imports. (Know your meme)
Someone who is obsessed with Japan/Japanese Culture/Anime, etc. and attempts to act as if they were Japanese, even though they're far from it. They use Japanese words but usually end up pronouncing them wrong and sounding like total assholes. You can find alot of these faggots clogging up the forums of Gaia Online, hanging out in the international aisle of the supermarket, or crowding the manga section of your local bookstore. Synonym of wapanese.(Urban Dictionary)
Weeaboo sendiri adalah internet slang, jadi tidak ada definisi pasti yang tertera di Oxford English Dictionary. Dari dua sumber yang tertera diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa weeaboo adalah orang yang sangat terobsesi dengan budaya jepang dan berperilaku layaknya orang jepang, meskipun mereka bukan orang jepang. Terkadang mereka juga menggunakan kata, frasa, bahkan sufix jepang tapi kebanyakan dari mereka salah dalam mengejanya dan membuat mereka terlihat menjijikan.

Sekarang kalian dapat menemukan orang-orang seperti ini dengan mudah. Baik dilingkungan sekitar kalian, maupun jejarin sosial ataupun game online yang sudah sangat marak sekarang. Mari kita lihat sebuah grafik pertumbuhan kata weeaboo yang di search melalui google yang saya ambil dari know your meme.


















Lalu apakah ciri-ciri weeaboo menurut sebagian besar orang? mari kita simak.
  • Menggunakan beberapa kosakata atau frasa jepang sebagai pengganti bahasa sehari-hari.
  • Lebih memilih barang produksi jepang dari pada produk negeri sendiri.
  • Nongkrong di bagian international supermarket
  • Pergi ke bagian manga di gramedia atau toko buku lokal.
  • Kemampuan untuk menghafal dan membaca lirik lagu dari AniSong.
(Diterjemahkan dengan perubahan dari Know Your Meme)

Masih kurang? Baiklah, ini adalah beberapa ciri-ciri weeaboo menurut sumber lain:
  • Menambahkan kata "kawaii" atau "desu" atau frasa jepang lain kedalam percakapan sehari-hari baik formal maupun informal.
  • Suka pada sesuatu hanya karena mereka berasal dari jepang, bukan karena bagus.
  • Selalu mengharapkan pacar dari jepang padahal mereka tidak mengenal satupun wanita jepang.
  • Sok tau dalam segala hal yang berbau jepang, membenarkan anda, tapi kebanyakan malah salah.
  • Bermimpi bisa pergi ke Jepang tanpa mengetahui bahasa mereka dan mengambil inisiatif untuk kursus atau les bahasa Jepang.
  • Merendahkan budaya dan karya bangsa lain termasuk budaya bangsanya.
  • Membeli barang import dari jepang dengan harga mahal tapi mereka tidak bisa membacanya.
  • Bosan dengan literatur jepang asli dan sejarahnya.(Hubpages.com)
Sebenarnya masih banyak lagi ciri-ciri Weeaboo menurut beberapa situs di internet. Tapi saya rasa kedua contoh diatas sudah bisa menggambarkan bagaimana Weeaboo itu.
Husbando, not waifu, dude...
Maybe he buy entire of all BD's. Maybe....
Sekarang jika kita bandingkan Weeaboo dan Otaku, kita bisa menarik sebuah kesimpulan dari sebuah gambar ini:
Pada dasarnya Weeaboo dan Otaku memiliki banyak kesamaan, sama-sama menggemari hobi mereka, sama-sama berpengetahuan tentang apa yang mereka tekuni, sama-sama rela berkorban demi hobi mereka dan lainnya. Lalu apa yang membedakan mereka? Bisa dibilang bahwa Weeaboo adalah Otaku yang gagal dalam bersosialisasi.

Perbedaan yang paling mencolok adalah weeaboo cenderung untuk bersifat menjengkelkan. Dia terlalu over dalam membangga-banggakan produk jepang dan hobi mereka. Mereka cenderung merendahkan budaya lain selain jepang, menghina tontonan lain selain anime seperti sinetron. Bahkan mereka lebih memilih untuk memakai produk jepang ketimbang produk negrinya sendiri. Weeaboo juga biasanya tidak seniat otaku dalam mengumpulkan barang hobinya. Maaf, biasanya mereka hanya mengunduh anime-anime dari internet, membaca manga online dan lainnya. Tapi biasanya mereka juga masih memiliki respect kepada authornya.

Perbedaan negara juga membuat mereka terlihat seperti weeaboo. Di jepang sendiri menggunakan sufix "desu", "de gozaru", itu merupakan hal wajar, tapi jika orang di luar jepang menggunakan sufix-sufix seperti itu, itu malah terdengar menjijikan bagi sebagian besar orang lain.

Berhati-hatilah, menyebut diri anda sebagai seorang otaku bisa menyebabkan diri anda terlihat seperti Weeaboo, kenapa? karena itu sama saja ingin menjadi orang jepang, padahal anda bukan orang jepang.




Sudah jelas kan? Perbedaan otaku dan weeaboo? lalu anda yang mana?
"Saya suka anime, tapi saya tidak se hardcore otaku, saya juga tidak alay seperti weeaboo, lalu saya apa?"
Pertanyaan bagus, lalu Anda hanyalah penggemar anime :v , ya! anda tidak lebih dari sekedar penggemar anime. Diagram vennya seperti ini:
Seperti yang anda sebutkan tadi, penggemar anime adalah orang yang menyukai anime tapi tidak sehardcore otaku dan tidak sealay weeaboo.

Lalu jika saya ditanya:
"Yang nulis termasuk yang mana?"
akan saya jawab dengan sejujur-jujurnya. "Saya penggemar anime, mungkin sedikit mengarah ke weeaboo."

Paham sekarang?
"Gak paham woi, tulisan lu kepanjangan."

Ah, kenapa banyak orang yang males baca sih. Okelah bagi yang gak paham, saya kasih rangkuman dari semua tulisan saya di atas. 
  • Menurut definisi, Otaku adalah orang-orang yang benar-benar menekuni hobinya. banyak sekali jenis otaku, misalnya anime otaku, game otaku, train otaku, sampai bus otaku pun ada. Otaku lebih mementingkan hobi mereka dari pada kehidupan sehari-hari dan sosial mereka, mungkin karena itu orang-orang jepang sendiri memiliki pandangan yang jelek terhadap Otaku.
  • Bisa dikatakan bahwa Otaku dan Weeaboo itu kedua himpunan yang memiliki banyak kesamaan anggota, tapi ada salah satu dari kedua himpunan itu memiliki himpunan yang perbedaannya sangat signifikan. Pandangan jelek dari Otaku terlihat semakin jelek lagi dengan adanya Weeaboo.
  • Jika anda orang jepang, maka anda akan melihat Otaku sama dengan orang non-jepang yang melihat Weeaboo di daerahnya. Tapi beda negara beda definisi Otaku, jadi Otaku di negara jepang dan negara selain jepang akan berbeda cara anda melihatnya, bukan definisi, tapi hanya akan terlihat berbeda.
  • Jika anda tidak se hardcore otaku dan tidak se alay weeaboo, maka anda mungkin termasuk kategori penggemar anime.
Sudah paham? Semoga yang baca paham.